LABA BERSIH TAHUNAN MENINGKAT $893 JUTA DOLAR



·         Laba operasi melampaui $1 miliar dolar Singapura, yang didorong oleh peningkatan kinerja di dua segmen bisnis yakni penumpang maupun kargo
·        Prospek permintaan terhadap perjalanan udara tinggi, namun harga bahan bakar yang cenderung meningkat serta persaingan tajam tetap ada
·        Program transformasi tiga tahun menunjukkan kemajuan yang sangat baik serta membuahkan hasil awal yang menggembirakan
·        Pembagian saham akhir sebesar 30 sen per saham


KINERJA KEUANGAN GROUP
           
Tahun Keuangan 2017/18
           
            Grup Singapore Airlines melaporkan laba bersih sebesar $893 juta dolar Singapura untuk tahun keuangan 2017/18, meningkat sebesar $533 juta dolar Singapura, atau sebesar 148,1%, dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini terutama dianggap berasal dari laba operasi yang meningkat (+$434 juta dolar Singapura), tidak adanya ketentuan SIA Cargo untuk hal-hal yang berkaitan dengan kompetisi (+$132 juta dolar Singapura) serta penurunan nilai brand dan merek dagang Tigerair (+ $ 98 juta) yang dialami tahun lalu, yang sebagian diimbangi oleh tidak adanya keuntungan dari SIA Engineering atas divestasi saham sebesar 10,0% di Hong Kong Aero Engines Services Ltd (HAESL) dan dividen khusus yang diterima dari HAESL (-$178 jutadolar Singapura).

            Laba operasi untuk Grup Singapore Airlines meningkat menjadi $1.057 juta dolar Singapuraatau $434 juta dolar Singapura  (+ 69,7%) lebih tinggi dibandingkan dengan tahun keuangan yang lalu.

            Pendapatan Grup meningkat sebesar $937 juta dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year) menjadi $15,806 juta dolar Singapura (+6,3%), di mana terdapat peningkatan pendapatan di semua segmen bisnis. Pendapatan dari jumlah penumpang yang diterbangkan meningkat sebesar $428 juta dolar Singapura  (3,6%), hal ini dikarenakan pertumbuhan lalu lintas (+6,3%) melampaui penurunan imbal hasil (yield) penumpang (-3,1%). Pendapatan kargo juga meningkat sebesar $266 juta dolar Singapura pada angkutan barang (+ 5.3%) dan imbal hasil (+ 8.9%). Pendapatan dari layanan Engineering tumbuh sebesar $52 jutadolar Singapura  (+ 12,0%), hal ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas-aktivitas pemeliharaan.Pendapatan tidak terduga lebih tinggi terutama disebabkan oleh penyesuaian yang timbul  dari adanya perubahan  yang mana breakage rate-nya sudah  diperkirakan dan manfaat program KrisFlyer ($ 178 jutadolar Singapura), serta kompensasi yang lebih tinggi untuk perubahan dalam slot serah terima pesawat ($65 juta dolar Singapura).

            Pengeluaran Grup meningkat $503 juta dolar Singapura menjadi $14.749 juta dolar Singapura (+3.5%). Biaya bahan bakar bersih naik sebesar $152 juta dolar Singapura  (+4,1%) akibat harga bahan bakar pesawat yang meningkat rata-rata sebesar 18%, di mana sebagian diimbangi oleh keuntungan lindung nilai (hedging) terhadap kerugian tahun lalu sebesar (+ $439 juta dolar Singapura). Biaya-biaya ex-fuelmengalami peningkatan sebesar $351 juta dolar Singapura  (+ 3.3%), di mana hal ini sebagian dikarenakan adanya ekspansi oleh SilkAir dan Scoot.

Tahun Keuangan (FY) 2017/18 – Hasil Operasional  Perusahaan-Perusahaan Utama

Hasil operasional  perusahaan-perusahaan  dalam Grup Singapore Airlines untuk tahun keuangan tahun ini adalah sebagai berikut:            


FY2017/18
FY2016/17


Laba Operasional
  Juta Dolar Singapura
Juta Dolar Singapura


Perusahaan Maskapai Induk (Singapore Airlines)
703
386


SilkAir
43
101


Scoot
77
67


SIA Cargo
148
3


SIA Engineering
76
72




                        Laba operasional untuk Perusahaan Maskapai Induk meningkat sebesar $317 juta dolar Singapura pada pertumbuhan pendapatan dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Total pendapatan meningkat sebesar $490 juta dolar Singapura, sebagian besar didorong oleh peningkatan penumpang yang diterbangkan, yaitu sebesar $210 juta dolar Singapura (+2,2%). Penumpang yang diangkut (passenger carriage - diukur dalam pendapatan penumpang per kilometer) mengalami pertumbuhan sebesar 3,2%, sementara hasil pendapatan penumpang menurun sebesar 1,0%. Tingkat keterisian penumpang (passenger load factor) mengalami peningkatan sebesar 2,1 poin persentase dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year) menjadi 81,1%. Pendapatan tidak terduga yang lebih tinggi mendukung peningkatan pendapatan. Pengeluaran mengalami peningkatan sebesar $173 juta dolar Singapura  (+ 1,6%), disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar bersih dan biaya staf pada pembagian hasil bonus yang lebih tinggi

                        Kinerja Perusahaan Maskapai Induk didukung oleh hasil awal dari inisiatif transformasi. Sebagai contoh penerapan sistem manajemen pendapatan baru, struktur harga tiket pesawat baru, dan pembentukan penetapan harga unit terpusat yang dapat membantu meningkatkan pendapatan. Peningkatan biaya dilihat sebagai hasil dari efisiensi proses, dan inisiatif seperti untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi pemborosan. Selain itu, Divisi Pengalaman Pelanggan (Customer Service) yang berdedikasi telah dibentuk untuk lebih menegaskan fokus Perusahaan pada layanan perjalanan pelanggan dan penyediaan layanan  yang lebihpersonal. .


                        Laba operasional SilkAir mengalami penurunan sebesar $58 juta dolar Singapura dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, hal ini disebabkan oleh lebih tingginya pengeluaran yang melebihi keuntungan pendapatan. Total pendapatan meningkat sebesar $30 juta dolar Singapura (+ 3.0%), didukung oleh jumlah penumpang yang diangkut  lebih tinggi sebesar 16,9%, sebagian diimbangi oleh penurunan imbal hasil sebesar 11,5%. Pengeluaran meningkat sebesar $88 juta dolar Singapura  (+ 9,9%), terutama disebabkan oleh biaya bahan bakar bersih yang lebih tinggi dan biaya variabel bahan bakar terpakai , yang disebabkan oleh pertumbuhan kapasitas sebesar 12,7%. Tingkat isian penumpang meningkat sebesar 2,6 poin persentase menjadi 73,4%.
                       
                        Scoot mencatat peningkatan sebesar $10 juta dolar Singapura dalam laba operasional tahun keuangan. Total pendapatan meningkat sebesar $192 juta dolar Singapura (+ 13,9%), sebagaimana angkutan penumpang meningkat sebesar 15,9%, hal ini sebagian diimbangi oleh penyusutan imbal hasil sebesar 1,7%. Pengeluaran mengalami peningkatan sebesar $182 juta dolar Singapura lebih tinggi (+ 13,8%), didukung oleh biaya operasional yang lebih tinggi yang disebabkan oleh pertumbuhan kapasitas sebesar 11,6%. Tingkat isian penumpang meningkat 3,3 poin persentase menjadi 85,7%.
                       
                        Laba operasional untuk SIA Cargo meningkat sebesar $145 juta dolar Singapura  menjadi $148 juta dolar Singapura dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Pendapatan mengalami peningkatan sebesar $264 juta dolar Singapura , sebagaimana imbal hasil kargo dan angkutan kargo masing-masing mengalami peningkatan sebesar 8,9% dan 5,3%, di belakang tingginya permintaan kargo udara. Pengeluaran meningkat sebesar $119 juta dolar Singapura, sebagian disebabkan oleh biaya penanganan yang lebih tinggi pada peningkatan pengangkutan kargo, biaya staf, dan biaya perbaikan serta perawatan pesawat. Tingkat isian kargo meningkat sebesar 2,1 poin persentase menjadi 65,3%.

                        SIA Engineering mencatat laba operasional sebesar $76 juta dolar Singapura, menunjukkan peningkatan sebesar $4 juta dolar Singapura  dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year), sebagaimana pengurangan sebesar $13 juta dolar Singapura dalam pengeluaran yang melampaui penurunan pendapatan sebesar $9 juta dolar Singapura. Pengeluaran lebih rendah terutama disebabkan oleh tidak adanya bonus bagi hasil yang terkait dengan keuntungan atas divestasi HAESL, diimbangi dengan kenaikan gaji tahunan dan peningkatan jumlah pegawai di anak perusahaan. Pendapatan mengalami penurunan terutama pada program pendapatan manajemen armada yang lebih rendah.

Kuartal Empat 2017/18
            Laba operasional grup untuk kuartal keempat meningkat sebesar $187 juta dolar Singapura menjadi $214 juta dolar Singapura. Pendapatan meningkat sebesar $306 juta dolar Singapura (+ 8,2%) pada pendapatan penumpang dan kargo yang lebih kuat, sebagian diimbangi oleh pengeluaran yang lebih tinggi (+ $119 juta dolar Singapura  atau 3,2%).

            Hasil operasional kuartal keempat Grup Perusahaan Induk pada tahun keuangan 2017/2018 adalah sebagai berikut:


Kuartal Keempat
Tahun Keuangan 2017/18
Kuartal Keempat
Tahun Keuangan 2016/17


Pengoperasian
Keuntungan/Kerugian
$ Juta Dolar Singapura
$ Juta Dolar Singapura


Induk Perusahaan
137
(41)


SilkAir
3
27


Scoot
29
22


SIA Cargo
28
(5)


SIA Engineering
20
24




            Perusahaan Induk Maskapai Penerbangan berbalik dari yang sebelumnya mengalami kerugian pada tahun lalu, saat ini meraih laba operasional (+ $178 juta dolar Singapura), didukung oleh pendapatan yang lebih tinggi (+ $221 juta dolar Singapura). Pendapatan penumpang yang diterbangkan berkontribusi sebesar $80 juta dolar Singapura, didukung oleh pertumbuhan lalu lintas sebesar 1,4% dan peningkatan pada hasil penumpang sebesar 1,0%. Selanjutnya, pendapatan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh pendapatan tidak terduga lainnya yang lebih tinggi dari penyesuaian breakage rateprogram KrisFlyer dan kompensasi untuk perubahan slot pengiriman pesawat. Pengeluaran meningkat $43 juta dolar Singapura pada biaya bahan bakar bersih yang lebih tinggi, biaya staf, dan kerugian pertukaran berlawanan keuntungan pada tahun lalu, diimbangi oleh biaya sewa yang lebih rendah dari kembalinya beberapa pesawat yang disewa.

            Penghasilan SilkAir mengalami penurunan sebesar $24 juta dolar Singapura hingga $3 juta dolar Singapura, hal ini disebabkan biaya operasional utama seperti biaya bahan bakar, biaya penanganan, dan biaya pendaratan, serta biaya parkir meningkat lebih cepat daripada peningkatan pendapatan. Lalu lintas penumpang meningkat sebesar 12,8% di belakang perluasan kapasitas sebesar 11,9%, dan hasil mengalami penyusutan sebesar 11,4%.

                        Laba operasional Scoot untuk kuartal keempat meningkat menjadi $29 juta dolar Singapura(+ $7 juta dolar Singapura). Pendapatan meningkat sebesar $60 juta dolar Singapura, hal ini terutama disebabkan oleh pendapatan penumpang yang diterbangkan lebih tinggi dari pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 16,7%. Hasil ini menunjukkan 1,6% lebih rendah dibandingkan dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Pengeluaran meningkat sebesar $53 juta, yang disebabkan oleh pertumbuhan kapasitas sebesar 11,5%.

            SIA Kargo melaporkan laba operasional sebesar $28 juta dolar Singapura, hal ini menunjukkan peningkatan sebesar $33 juta dolar Singapuradibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan meningkat sebesar $55 juta dolar Singapura sebagaimana angkutan kargo mengalami peningkatan sebesar 4,6% dan hasil kargo meningkat sebesar 8,5%. Pengeluaran meningkat sebesar $22 jutadolar Singapura, sebagian disebabkan oleh depresiasi yang lebih tinggi.

            Laba operasional untuk SIA Engineering mengalami penurunan sebesar $4 juta dolar Singapura. Pendapatan menurun sebesar $19 jutadolar Singapura pada penurunan aktivitas perbaikan badan pesawat dan komponen pesawat, serta kegiatan manajemen armada, sebagian disebabkan oleh biaya staf dan subkontrak yang lebih rendah.

DIVIDEN FINAL SEBESAR 30 SEN

Dewan Direksi memberikan rekomendasi untuk dividen terakhir sebesar 30 sen per lembar saham untuk tahun finansial 2017-18.

Termasuk dividen sementara sebesar 10 sen per lembar saham yang telah dibayar pada 5 Desember 2017, total dividen untuk tahun finansial 2017-18 akan menjadi 40 sen per saham. Dividen final (pembebasan pajak, tingkat-satu) akan dibayar pada 15 Agustus 2018 kepada pemegang saham pada tanggal 2 Agustus 2018.

PENGEMBANGAN ARMADA

Selama kuartal bulan Januari – Maret 2018, satu armada pesawat A350-900 dan satu armada pesawat A380-800 telah masuk dalam jaringan layanan Perusahaan Maskapai Induk. Satu armada 777-200 telah diberhentikan dari operasional untuk persiapan sewa ke NokScoot, sementara satu armada pesawat A330-300, satu armada pesawat 777-200, dan satu armada pesawat 777-200ER telah dibebas-tugaskan untuk pensiun dari armada SIA. Pada tanggal 31 Maret 2018, armada operasional Perusahaan Maskapai Induk terdiri dari 107 pesawat penumpang (48 777, 21 A330-300, 17 A380-800 dan 21 A350-900), dengan usia rata-rata 7 tahun dan 4 bulan. Selain itu, Perusahaan Maskapai Induk menerima armada pesawat 787-10 pertama di dunia dari Boeing di kuartal ini, menampilkan produk kabin regional terbaru, yang memasuki layanan komersial selama bulan April 2018.

            Selama tahun keuangan 2018/19, Perusahaan Maskapai Induk berencana untuk melakukan pengiriman atas tujuh armada pesawat 787-10, tiga armada pesawat A380-800, tujuh armada pesawat A350-900ULR, dan empat armada pesawat A350-900dalam konfigurasi regional. Seluruh pesawat, kecuali satu armada pesawat A350-900, direncanakan untuk mulai beroperasi pada 31 Maret 2019. Selain itu, lima armada pesawat 777-200ER, empat armada pesawat A330-300, satu armada pesawat 777-200 dan satu armada pesawat A380-800 dimaksudkan untuk dibebas-tugaskan dari operasional armada SIA. Termasuk armada pesawat 787-10 pertama, total operasional armada Perusahaan Maskapai Induk diperkirakan akan bertambah menjadi 117 pesawat pada akhir tahun keuangan. Kapasitas untuk tahun keuangan 2018 / 19 diproyeksikan meningkat sebesar 5%.

            SilkAir membebas-tugaskan satu armada pesawat A320 dari layanan untuk persiapan dijual selama kuartal tersebut, mengakhiri tahun keuangan-nya dengan 32 armada pesawat yang beroperasi, yang terdiri dari sembilan armada pesawat A320, tiga armada pesawat A319, 17 armada pesawat 737-800dan tiga armada pesawat 737 MAX 8 - dengan usia rata-rata 4 tahun dan 7 bulan. Tiga armada pesawat 737 MAX 8 diharapkan dapat bergabung dengan armada yang beroperasi pada tahun keuangan 2018 / 19, sementara satu armada pesawat A320 dan satu armada pesawat A319 akan diberhentikan dari operasi untuk kemudian masing-masing akan dijual dan dikembalikan dari sewa. Jumlah armada yang beroperasi akan meningkat menjadi 33 pesawat untuk tahun keuangan ini. Pertumbuhan kapasitas diperkirakan sebesar 9%.

                        Pada kuartal keempat, Scoot menonaktifkan dua armada pesawat A320 untuk persiapan pengembalian sewa, dan satu armada pesawat A320 yang semulanya disewakan kepada IndiGo untuk kembali ke dalam armada yang beroperasi. Armada yang beroperasi pada 31 Maret 2018 terdiri atas 40 armada – 16 armada pesawat 787 (10 787-8 dan enam armada pesawat 787-9), 22 armada pesawat A320 dan dua armada pesawat A319 - dengan usia rata-rata 4 tahun dan 8 bulan. Untuk tahun keuangan 2018/19, Scoot akan melakukan pengiriman atas dua armada 787-9 dan dua armada pesawat A320neo, serta delapan armada pesawat A320 yang semulanya disewakan kepada IndiGo akan dikembalikan, yang mana hal ini akan menambah jumlah armada yang beroperasi. Empat armada pesawat A320 akan diberhentikan dari layanan untuk pengenbalina sewa, sehingga jumlah keseluruhan armada yang beroperasi menjadi 48 pesawat pada 31 Maret 2019. Kapasitas diperkirakan akan tumbuh sebesar 17%.

                                    Secara keseluruhan, pertumbuhan kapasitas penumpang yang direncanakan untuk SIA Group di Tahun Keuangan 2018 / 19 adalah sebesar 8%.

                   Armada pesawat yang beroperasi untuk SIA Cargo tidak berubah dari kuartal terakhir, dengan jumlah tujuh pesawat kargo 747-400 pada 31 Maret 2018, dan diperkirakan akan tetap pada tingkat ini untuk Tahun Keuangan 2018 / 19. Pertumbuhan kapasitas kargo yang direncanakan adalah sebesar 6%.

PENGEMBANGAN RUTE
                       
Melalui penggunaan pesawat 787-10baru, Perusahaan Maskapai Induk memulai layanan berjadwal menuju Osaka dan Perth masing-masing pada tanggal 3 Mei 2018 dan 7 Mei 2018. Berlaku sejak 1 Mei 2018, layanan penerbangan yang beroperasi empat kali seminggu menuju Canberra-Wellington digantikan oleh rute penerbangan Singapura-Wellington melalui Melbourne yang beroperasi empat kali seminggu, serta layanan penerbangan harian dengan rute melingkar menuju Canberra melalui Sydney. Jumlah destinasi di dalam jaringan akan tetap berada di angka 62, d32 negara dan wilayah, termasuk Singapura.

Beberapa layanan penerbangan akan disesuaikan pada musim operasi Northern Summer (25 Maret 2018 – 27 Oktober 2018). Selain itu, layanan penerbangan menuju Cape Town melalui Johannesburg telah ditingkatkan dari empat kali seminggu menjadi layanan harian. Frekuensi layanan penerbangan ke Dusseldorf juga meningkat dari tiga kali seminggu menjadi empat kali seminggu. Sedangkan mulai pada tanggal 1 Juni 2018, layanan penerbangan ke Hanoi akan bertambah dari tujuh menjadi 10 penerbangan seminggu, yang dikarenakan oleh mengalihan parsial dari SilkAir.

SilkAir telah mengalihkan layanan penerbangan ke Langkawi kepada Scoot pada tanggal 8 April 2018, dan selanjutnya juga akan mengalihkan layanan penerbangan ke Pekanbaru kepada Scoot pada tanggal 30 Mei 2018. Sehubungan dengan penutupan sementara layanan penerbangan ke Boracay selama enam bulan, penerbangan Kalibo yang dijadwalkan untukdialihkan ke Scoot pada bulan Juni 2018 akan diberhentikan lebih awal, yakni mulai tanggal 26 April 2018. Dengan beberapa perubahan tersebut, SilkAir akan terbang ke 49 destinasi di 16 negara.

Selama kuartal tersebut, Scoot telah memulai penerbangan ke Kuantan dan menghentikan layanan penerbangan ke Jaipur. Penerbangan menuju Pekanbaru akan dimulai pada tanggal 1 Juni 2018. Sedangkan, layanan penerbangan menuju Berlin akan dimulai pada tanggal 20 Juni 2018, yang diikuti oleh layanan penerbangan menuju Nanchang, China, pada tanggal 2 Juli 2018.  Sementara itu, pemberhentian layanan penerbangan Kalibo selama enam bulan telah dimulai sejak tanggal 27 April 2018. Jaringan maskapai Scoot akan berkembang menjadi 67 destinasi di 18 negara dan wilayah.
                       
Secara keseluruhan, portofolio maskapai penerbangan dalam Grup akan melayani137 destinasi di 37 negara dan wilayah, termasuk Singapura.
                                   
SIA Cargo akan terus mengejar peluang penerbangan charter dan menyesuaikankapasitas untuk memenuhi permintaan penerbangan yang ada. Saat ini, jaringan kargo SIA Cargo mencakup 19 kota di 13 negara dan wilayah, termasuk Singapura.

PERISTIWA BERIKUTNYA

                       
Pada tanggal 1 April 2018, SIA Cargo berhasil diintegerasikan kembali denganPerusahaan Maskapai Induk. Seluruh kekayaan dan utang  SIA Cargo telah dipindahkan kepembukuan Perusahaan.

Pada tanggal 6 April 2018, Scoot Tigerair Pte. Ltd. (“Scoot”), anak maskapai dari Perusahaan, telah mengumpulkan $480 juta dolar Singapura melalui pinjaman berjangka yang dijamin oleh bank. Pinjaman ini dijamin dengan aset khusus Scoot dan dikenakan bunga tetap sebesar 2,924% per tahun. Pinjaman ini akan dilunasi selama 10 tahun.



ADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN SINGAPURA (INTERNASIONAL) (SFRS(I)) DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (IFRS)

                        Sebagaimana dipersyaratkan dalamaturan pencatatan Bursa Singapura, Grup Maskapai akan menerapkan SFRS (I) mulai tanggal 1 April 2018. Laporan keuangan Grup Maskapai untuk tahun keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 akan disiapkan sesuai dengan SFRS (I), serta IFRS yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board. Dalam mengadopsi kerangka kerja baru ini, Grup Maskapai diharuskan untuk menerapkan persyaratan transisi spesifik dalam“IFRS 1: First-time Adoption of IFRS”.

Hal ini telah memberikan kesempatan kepada Grup Maskapai untuk melakukan penyesuaian pada tanggal 1 April 2017, yang kemudian memberikan beberapa dampak pada laporan keuangan, yaitu:

·      Menggunakan fair values pada pesawat terbang dan suku cadang pesawat tertentu sesuai dengan biaya baru yang diterapkan; dan
·      Mengatur ulang cadanganterjemahan kurs mata uang asing.

Periode komparatif yang diperlukan oleh Grup Maskapai untuk transisi ke IFRS 1dimulai pada tanggal 1 April 2017. Berikut adalah perkiraan dampak dari penerapan penyesuaian yang telah disebutkan di atas pada tanggal 1 April 2017:




Peningkatan/ (Penurunan)
Cadangan umum
Per 1 April 2017
Dampak terhadap laba tahun keuangan 2017/18 yang disajikan kembali
$ juta dolar Singapura  
$ juta dolar Singapura  
Penyesuaian untuk pesawat dan suku cadang pesawat
(2,147.0)
490.7
Perbedaanterjemahankumulatif
(123.7)
-
Total (sebelum pajak)
(2,270.7)
490.7
Pajak
365.6
(83.3)
Total (setelah pajak)
(1,905.1)
407.4



Untuk tujuan ilustrasi dengan asumsi penyesuaian di atas yang telah diberlakukan pada laporan keuangan untuk tahun keuangan 2017/18, dampak keuangan pro-forma terhadap rasio keuangan Grup Maskapai untuk tahun keuangan 2017/18 adalah sebagai berikut:

Metrik Keuangan
Tahun Keuangan 2017/18
Tahun Keuangan 2017/18
(yang disajikan kembali)
Penghasilan per Saham (dasar) ( sen per saham)
75.5
110.0
Penghasilan per Saham (yang telah ditambahkan) (sen per saham)
75.3
109.6
Nilai Aset Bersih (dolar per saham)
12.05
10.55
Harga untuk Nilai Buku (Catatan 2)
0.90
1.03


Pengaruh pengurangan nilai untuk pesawat dan suku cadang pesawat adalah pengurangan biaya penyusutan. Dampak yang diperkirakan dalam tiga tahun keuangan berikutnya adalah sebagai berikut:

Tahun Keuangan 2018/19      $425.6  juta dolar Singapura
Tahun Keuangan 2019/20      $322.3 juta dolar Singapura
Tahun Keuangan 2020/21      $234.5 juta dolar Singapura



TINJAUAN
                       
                        Meskipun terlihat pemesanan  yang dilakukan penumpang cukup kuat pada beberapa bulan mendatang dan  imbal hasil yang stabil, persaingan yang ketat di pasar  utama dan tekanan biaya akan tetap ada. Tren harga bahan bakar lebih tinggi dan volatilitas diperkirakan akan terus berlanjut pada bulan mendatang. Prospek permintaan keseluruhan untuk kargo akan tetap positif, tetapi menyesuaikan pada ketidakpastian geopolitik yang mungkin memiliki implikasi pada perdagangan global.

                        Tahun pertama dari program transformasi tiga tahun yang dimiliki SIA Group telah menunjukkan kemajuan yang positif. Pada dua tahun berikutnya, program ini akan terus dibangun atas inisiatif peningkatan pengalaman pelanggan, pertumbuhan pendapatan, dan peningkatan efisiensi operasional. Peluncuran Inovasi Digital Blueprint yang dilakukan baru-baru ini akan melengkapi upaya transformasi, yang bertujuan untuk menetapkan Grup sebagai pemimpin inovasi digital dalam pengalaman penerbangan dan perjalanan melalui penciptaan nilai yang lebih besar bagi pelanggan dan bisnis.

                        Penerimaan dan pengoperasian armada pesawat 787-10 pertama di dunia dan investasi dalam produk kabin A380 terbaru, di samping peluncuran kembali penerbangan non-stop ke New York dan Los Angeles menggunakan armada pesawat A350-900ULR terbaru, menegaskan komitmen Grup untuk meningkatkan posisi industrinya di bidang armada dan penawaran produk. Selain itu, SIA Cargo baru saja menyelesaikan reintegrasi ke dalam SIA, serta penyelesaian penggabungan Scoot dan Tigerair di bawah merek Scoot juga memberikan efisiensi yang lebih besar dalam jaringan penerabangan SIA Group yang lebih luas.

                        SIA Group akan terus membangun kekuatan dalam portofolio maskapai penerbangan melalui inisiatif strategis utama, untuk memenuhi tantangan persaingan yang sedang berlangsung.







<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
  (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
    google_ad_client: "ca-pub-6613248226235422",
    enable_page_level_ads: true
  });

</script>


Comments

Popular posts from this blog

HokBen di Kota Batam

Kampung Nelayan Buffet Ramadhan

Mahkamah Agung Republik Indonesia