Start Investing Early

 




"Start investing early and keep your investment adalah salah satu mantra rahasia Warrent Buffet, sosok investor sukses yang memiliki nilai kekayaan bersih mencapai $ 83,3 Milyar".
 
 
Menurutnya yang harus dilakukan oleh seorang investor saat berinvestasi adalah memilih saham yang bagus di saat tepat dan tetap bersama mereka (mempertahankan investasi untuk jangka pajang). Strategi investasi ini kemudian dikenal dengan istilah efek bola salju (snowball effect).
 
Apakah Anda masih ingat dalam sebuah film kartun ada seorang anak yang sedang bermain bola salju, lalu bola salju tersebut ia gelindingkan menuruni bukit, lantas apa yang terjadi?

Bola salju tersebut menjadi membesar karena membawa lebih banyak salju dalam perjalanannya menuruni bukit, sehingga pada akhirnya saat mencapai dasar bukit bola salju tersebut menjadi besar.

Snowball effect merupakan analogi bagaimana sebuah tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten dalam kurun waktu yang lama pada akhirnya secara akumulatif bisa menghasilkan sesuatu hal yang besar.
 
 
“Dalam konteks investasi, snowball effect menjadi kekuatan untuk melipat gandakan kekayaan kita menjadi berkali-kali lipat dalam kurun waktu jangka panjang”.
 
 
RULE #1 - START SMALL, START EARLY
 
 
Faktanya berinvestasi tidak harus menunggu kaya karena investasi bisa dilakukan dengan modal kecil, bahkan dengan uang 10.000 Anda sudah bisa membeli produk reksa dana di Halofina. Karena itu dalam investasi konsistensi jauh lebih penting dibandingkan nilai uang yang diinvestasikan.

Meskipun nilai uang yang diinvestasikan kecil, namun jika dilakukan secara konsisten sejak dini nilainya bisa menjadi besar dikemudian hari. Bangun kebiasaan investasi sejak dini dengan rutin menyisihkan penghasilan minimal 10% untuk investasi dan semakin meningkat seiring bertambahnya penghasilan.
 
 
Rule #2 - FORGET THAT YOU HAVE AN INVESTMENT
 
 
Sebagai investor terkadang Anda perlu “melupakan” sejenak portofolio investasi kita. Hal ini yang menjadi salah satu perbedaan antara investor dan trader. Akan sangat melelahkan jika harus memantau setiap saat kinerja portofolio investasi kita, itu sebabnya penting menerapkan goal based investment dan strategi diversifikasi portofolio dalam berinvestasi.

Prinsipnya jika kita sudah memiliki tujuan yang jelas, meski dalam perjalanannya investasi sempat turun nilainya karena adanya fluktuasi, Anda tidak akan tergesa-gesa untuk mengambil keputusan impulsif yang mungkin bisa merugikan.
 
 
RULE #3 - MAKE YOUR MONEY WORKS FOR YOU
 
 
Compound interest (bunga majemuk) merupakan konsep investasi yang menjadikan dana investasi Anda bisa “bekerja” menghasilkan pertumbuhan nilai investasi yang signifikan dalam jangka panjang.
 
Secara sederhana compound interest terjadi jika imbal hasil atas investasi yang dilakukan tidak ditarik (dicairkan), namun di investasikan kembali menjadi bagian dari modal investasi di tahun berikutnya, dan seterusnya seperti itu.
 
Ilustrasi sederhana, jika Anda memiliki dana investasi 100 juta lalu diinvestasikan dengan asumsi imbal hasil 10% p.a, maka di akhir tahun pertama dana akan berkembang menjadi 110 juta. Jika imbal hasil investasi senilai 10 juta tersebut selalu dicairkan untuk dikonsumsi, artinya setiap akhir tahun dana investasi awal kembali ke 100 juta.
 
 
"Bandingkan jika dengan skema yang sama, investasi selama 10 tahun tanpa ada penarikan tunai disetiap akhir tahun, maka pada akhir tahun ke 10 total dana investasi tumbuh menjadi 259 juta".
 
(silahkan cek tabel simulasi dibawah ini).
 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Laws of Physics? Episode 2

Image
  Quantum weirdness Now let’s consider whether God can be in more than one place at the same time. Much of the science and technology we use in space science is based on the counter-intuitive theory of the tiny world of atoms and particles known as quantum mechanics. The theory enables something called quantum entanglement: spookily connected particles. If two particles are entangled, you automatically manipulate its partner when you manipulate it, even if they are very far apart and without the two interacting. There are better descriptions of entanglement than the one I give here – but this is simple enough that I can follow it. Imagine a particle that decays into two sub-particles, A and B. The properties of the sub-particles must add up to the properties of the original particle – this is the principle of conservation. For example, all particles have a quantum property called “spin” – roughly, they move as if they were tiny compass needles. If the original particle has a “spin”...
Read more

KRI dr. Radjiman Wedoyoningrat 992

  Jakarta, 31 Agustus 2024 - Gerakan Nasional Penguatan Pancasila (GNPP) Bersama Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) dan TNI AL mengadakan acara deklarasi gerakan nasional penguatan pancasila pada generasi Gen Z dan Millenial di KRI dr. Radjiman Wedoyoningrat 992 (Dermaga 108 Tanjung Priok pada hari Sabtu 31 Agustus 2024  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianya kita semua dapat berkumpul hadir di acara yang penuh makna dan momumental yaitu perhelatan mulia dalam rangka menjaga merawat nilai luhur ideologi kita yaitu pancasil. Terlebih dari kegiatan ini dilaksanakan diatas salah satu kapal milik TNI AL yang gagah dan megah yaitu KRI Radjiman Wedoyoningrat 992 yang belum lama ini telah menyelesaikan misi besar kemanusiaan Internasional dengan membawa sejumlah bantuan bagi rakyat gaza palestina yang sedang menderita.  Terima kasih sebanyak banyaknya kepada TNI Angkatan Laut dalam hal ini Panglima Koarmada I yang mengizinkan pe...
Read more

John McPhee: His Life

Image
  Once called “the best journalist in America” by The Washington Post, John Angus McPhee (born March 8, 1931, in Princeton, New Jersey) is a writer and Ferris Professor of Journalism at Princeton University. Regarded as the key figure in the field of creative nonfiction, his book Annals of the Former World won the 1999 Pulitzer Prize for general nonfiction. Early Life John McPhee was born and raised in Princeton New Jersey. The son of a physician who worked for Princeton University’s athletic department, he attended Princeton High School and then the university itself, graduating in 1953 with a Bachelor of Arts degree. He then went to Cambridge to study at Magdalene College for a year. While at Princeton, McPhee appeared frequently on an early television game show called “Twenty Questions,” wherein contestants attempted to guess the object of the game by asking yes or no questions. McPhee was one of a group of “whiz kids” appearing on the show. Professional Writing Career...
Read more